image description
image
  • 2024-10-18 10:00:00
  • Chindya Paramitha Devi
  • 9
  • Kegiatan Prodi
Melirik Bahan Pangan Lokal dalam “Nutripreneurship”

“Nutripreneurship” yang berasal dari gabungan kata “nutrition” (dalam Bahasa Indonesia berarti “gizi”) dan “entrepreneurship” (dalam Bahasa Indonesia berarti “kewirausahaan”), memiliki makna yaitu kewirausahaan di bidang gizi. Menurut Robbin & Coulter, kewirausahaan adalah proses seorang individu maupun kelompok menggunakan usaha yang terstruktur untuk mencari peluang, agar dapat menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan dari suatu sumber daya. Kewirausahaan menjadi langkah nyata dalam mengurangi angka pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja baru sesuai dengan bidang minat pelaku usaha. Dalam jangka panjang, kewirausahaan berpotensi dapat mempercepat pembangunan nasional. 


Nutripreneurship mencakup bidang gizi klinik dan dietetik, gizi olahraga, dan food service. Secara umum, ketiga bidang tersebut berperan dalam menyediakan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi konsumennya masing-masing. Selain aspek pemenuhan gizi, hendaknya dalam penyediaan makanan, juga mempertimbangkan aspek keberagaman produk pangan. Sebab, ketergantungan pada satu jenis komoditas pangan berdampak pada lemahnya ketahanan pangan. Sebagai contoh, saat ini jenis bahan pangan sumber karbohidrat masih didominasi oleh beras.


Di sisi lain, tanaman pangan lokal di Indonesia sangat beragam dan belum banyak dikembangkan potensinya. Menurut data Badan Ketahanan Pangan dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia pada 2019, terdapat 77 spesies tanaman pangan lokal di Indonesia yang merupakan sumber karbohidrat, selain sumber lemak, kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah. Meskipun demikian, data tersebut masih belum mencakup pangan lokal khas daerah.


Pangan lokal yang merupakan pangan yang dikonsumsi masyarakat di suatu daerah sesuai dengan potensi sumber daya yang ada, menjadi warisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pangan lokal adalah suatu perpaduan sumber pangan, budaya pangan, dan teknologi pengolahan pangan berbasis kearifan lokal. Jagung, sorgum, dan hanjeli merupakan tanaman pangan lokal dari golongan serealia, yang memiliki kandungan utama berupa karbohidrat. Golongan tanaman pangan lokal berupa kacang-kacangan seperti kacang tolo dan berbagai jenis kacang koro mengandung nilai gizi terbesar berupa protein, yang dapat diolah menjadi tempe seperti halnya kacang kedelai. Selain itu, golongan umbi-umbian seperti porang, suweg, uwi, dan iles-iles juga berpotensi besar menjadi makanan pokok dengan diolah menjadi beras analog, tepung, maupun mie.


Saat ini harga bahan pangan lokal relatif rendah, khususnya di daerah penghasil pangan. Hal tersebut berkaitan dengan rendahnya minat masyarakat dalam mengkonsumsi bahan pangan lokal. Tentu hal ini sangat disayangkan, mengingat potensi olahan tanaman pangan tersebut dan kandungan gizi yang cukup lengkap. Oleh karena itu, bahan pangan lokal perlu diupayakan dalam proses pengolahan dan modifikasinya, agar menjadi produk makanan yang menarik, enak, dan tinggi nutrisi. Pengolahan pangan lokal juga dapat dilakukan untuk menunjang karakteristik produk makanan, misalnya pembuatan edible film ataupun edible coating yang dapat diolah dari ubi jalar dan berfungsi untuk memperpanjang umur simpan makanan. Para ahli gizi sebagai pihak yang berkompeten di bidangnya diharapkan mampu menggarap lahan tersebut dan menjadikan “nutripreneurship” tidak hanya sebagai mata pencaharian tetapi secara luas menjadi sarana edukasi bagi masyarakat.  


Penulis: Chindya Paramitha Devi, S.TP., M.Si.


Referensi:

  • Dewi, O, D, & Ariani, M. (2023). Pengembangan pangan lokal mendukung ketahanan pangan berkelanjutan. Dalam S. Widowati, & R. A. Nurfitriani (Ed.), Diversifikasi pangan lokal untuk ketahanan pangan: Perspektif ekonomi, sosial, dan budaya (51–81). Penerbit BRIN. DOI: 10.55981/brin.918.c791 E-ISBN: 978-623-8372-47-8A. 

Sutrio, Yunianto, A.E., Lusiana, S.A., Yuliantini, E., Faridi, A., Muliani, U., Kristiandi, K., Kristanto, B., Indah, W., Kushargina, R., Lubis, A., Rosmiati, R., Triatmaja, N.T. (2023). Kewirausahaan Gizi. Malang: Inara Publisher. 



Kategori

Program Studi S1 Gizi

  • Jl. Diponegoro no 186 Gedanganak - Ungaran Timur, Kab. Semarang Jawa Tengah
  • Tel: 085641314969
  • Fax: (024)-6925408
  • Email: [email protected]

SOSIAL MEDIA


UNIVERSITAS NGUDI WALUYO © Program Studi S1 Gizi 2023