Prodi S1 Gizi berkolaborasi dengan BKKBN Jawa Tengah dalam kegiatan Launching Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). Program DASHAT bertujuan meningkatkan akses dan asupan gizi masyarakat khususnya kelompok masyarakat yang berisiko stunting antara lain yaitu balita, ibu hamil dan calon pengantin. Launching dihadiri oleh Wakil Bupati H. Basari, S.T.,M.T. bersama Dra. Farida Sumarlin sebagai perwakilan BKKBN Jawa Tengah.
Adapun kegiatan launching DASHAT diselenggarakan di Desa Kemawi, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang sebagai salah satu lokus stunting. Rangkaian kegiatan berupa edukasi dan demo memasak berbagai olahan menu dan makanan selingan padat gizi yang diikuti oleh lintas sektoral mulai dari calon pengantin (canting), ibu hamil, ibu balita, kader hingga kades, camat hingga Kapolsek dan Koramil setempat.
Menurut Dra. Farida Sumarlin sebagai perwakilan BKKBN Jateng, menyebutkan bahwa program percepatan penurunan stunting ini bagian dari komitmen Bapak Presiden dalam upaya meningkatkan kualitas SDM yang kemudian diperkuat dengan adanya Intruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022. DASHAT diharapkan dapat mengubah image di masyarakat bahwa makanan bergizi tidak harus mahal dan dapat dipenuhi dengan memanfaatkan bahan pangan lokal di sekitarnya.
Dalam sambutannya, Bapak Wakil Bupati H. Basari, S.T.M.T., menyampaikan komitmen Pemkab dalam upaya percepatan penurunan stunting. Beliau bersama Bapak Bupati berharap angka stunting di Kabupaten Semarang lebih rendah dari yang ditargetkan Bapak Presiden, karena terkait kualitas SDM, mari bersama kita upayakan mendekati 0%”, jelasnya.
Universitas Ngudi Waluyo sebagai bagian dari Tim Pendamping Penurunan Stunting (TPPS), melalui Program Studi S1 Gizi, diharapkan dengan inovasinya di bidang pangan fungsional berbasis pangan lokal dapat ikut berkontribusi dalam pendampingan implementasi DASHAT di masyarakat.